- Dapatkan Spesial Diskon Sewa Hiace Premio, Commuter & Luxury
- Promo terbatas, Buruan booking sekarang!
10 Candi Terindah di Yogyakarta yang Wajib Kamu Kunjungi!
15 Maret 2019 9.744x Destinasi, Wisata Candi
Wisata candi Jogja selalu berhasil mencuri hati para wisatawan dengan kekayaan budaya dan sejarahnya yang luar biasa. Tak heran jika kota ini menjadi salah satu destinasi favorit yang tak pernah membosankan untuk dikunjungi kembali. Mulai dari panorama perbukitan yang menawan, ragam kuliner yang menggoda, hingga pusat oleh-oleh yang seru untuk dijelajahi — semuanya lengkap ada di Jogja!
Namun, tak lengkap rasanya berkunjung ke Yogyakarta tanpa mengeksplorasi pesona candi-candinya yang memikat. Dengan arsitektur megah bergaya Hindu dan Budha kuno, candi-candi ini bukan hanya saksi sejarah peradaban masa lalu, tetapi juga destinasi wisata edukatif dan spiritual yang sayang untuk dilewatkan. Nah, berikut ini 10 candi terindah di Yogyakarta yang wajib masuk dalam itinerary liburanmu!
Destinasi Wisata Candi Jogja
1. Candi Prambanan – Mahakarya Hindu yang Wajib Masuk Bucket List

Candi Prambanan via blog.reservasi.com
Mulailah perjalanan wisatamu di Yogyakarta dengan mengunjungi Candi Prambanan, ikon budaya yang berdiri megah di perbatasan Sleman (DIY) dan Klaten (Jawa Tengah). Hanya sekitar 17 kilometer arah timur dari pusat kota Jogja, kompleks candi ini mudah diakses dan selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Tak hanya sekadar cantik, Candi Prambanan tercatat sebagai candi Hindu terbesar di Indonesia dan telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Setiap sudutnya menyimpan kisah epik Ramayana yang diukir dengan detail luar biasa pada batuan kuno — menjadikannya tak sekadar destinasi wisata, tapi juga pengalaman sejarah yang mengesankan.
Menariknya lagi, kawasan ini tak hanya cocok untuk pecinta sejarah. Jika kamu datang bersama keluarga atau anak-anak, tersedia berbagai fasilitas pendukung seperti kereta kelinci, taman bermain, area piknik, hingga pusat oleh-oleh yang nyaman. Saat malam tiba, jangan lewatkan pertunjukan Sendratari Ramayana yang tampil megah dengan latar belakang candi yang disinari cahaya dramatis — pengalaman yang pasti sulit kamu lupakan.
Setelah puas menjelajahi keagungan Prambanan, saatnya kita bergeser ke destinasi candi lainnya yang tak kalah menarik!
2. Candi Ratu Boko – Sunset Romantis di Istana Kuno

Candi Ratu Boko via starjogja.com
Setelah puas menjelajah kemegahan Candi Prambanan, jangan langsung beranjak pulang. Arahkan langkahmu ke destinasi berikutnya yang tak kalah menarik, yakni Candi Ratu Boko. Letaknya tak jauh dari Prambanan, bahkan kamu bisa menggunakan tiket terusan untuk mengunjungi keduanya dalam satu hari.
Dari area Prambanan, kamu akan diantar menggunakan kereta kelinci menuju kawasan Ratu Boko — sensasi perjalanan singkat yang menyenangkan, apalagi kalau dilakukan bersama keluarga atau pasangan.
Candi Ratu Boko bukan candi biasa. Berdasarkan catatan sejarah, situs ini diyakini merupakan bekas istana kerajaan yang pernah berjaya di masa lampau. Dengan luas mencapai 250 ribu meter persegi, kompleks ini mencakup area megah seperti gapura utama, candi pembakaran, pendopo, paseban, kolam, lapangan terbuka, hingga gua-gua yang misterius.
Suasananya makin dramatis saat senja tiba. Tak heran, lokasi ini semakin populer setelah menjadi latar dalam film Ada Apa Dengan Cinta 2. Dari titik tertingginya, kamu bisa menikmati pemandangan sunset Jogja yang romantis dengan latar siluet pegunungan dan langit jingga keemasan.
Buat kamu yang ingin menjelajahi kedua candi ini tanpa ribet, banyak penyedia paket wisata Jogja yang menawarkan layanan lengkap, termasuk sewa Hiace Luxury Jogja untuk kenyamanan perjalananmu bersama rombongan. Dengan kendaraan luas dan fasilitas nyaman, kamu bisa menikmati perjalanan antar destinasi dengan santai tanpa perlu khawatir soal transportasi.
Selanjutnya, yuk kita lanjutkan perjalanan ke candi berikutnya yang tak kalah unik!
3. Candi Ijo – Candi Tertinggi di Yogyakarta dengan Pesona Alam Menakjubkan

Candi Ijo via wikipedia.org
Nama “Candi Ijo” berasal dari lokasi berdirinya yang berada di atas bukit hijau tersebut. Situs ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi, berdekatan dengan masa kejayaan Kerajaan Medang.
Keunikan Candi Ijo terletak pada letaknya yang berada di ketinggian sekitar 375 meter di atas permukaan laut, menjadikannya sebagai candi tertinggi di wilayah Yogyakarta. Dari area candi, pengunjung dapat menikmati pemandangan terbuka ke arah barat yang sangat memesona, terutama saat matahari mulai tenggelam.
Struktur kawasan candi berbentuk teras-teras berundak, mengikuti kontur perbukitan. Teras paling bawah berada di sisi barat, dan semakin naik hingga ke bagian utama candi di sisi timur. Di bagian utama terdapat bangunan candi induk yang diapit beberapa candi perwara kecil, semuanya tersusun rapi dan harmonis di tengah bentang alam yang asri.
Sebagai perpaduan antara warisan budaya dan keindahan alam, Candi Ijo menjadi salah satu destinasi favorit bagi pencinta sejarah sekaligus pemburu spot foto dengan latar alam yang memukau.
4. Candi Plaosan – Candi Kembar yang Penuh Simbol Cinta dan Budaya

Candi Plaosan via wikipedia.org
Tak jauh dari kawasan Prambanan, berdiri megah Candi Plaosan, sebuah kompleks candi Buddha yang terkenal dengan sebutan Candi Kembar. Nama tersebut muncul karena kawasan ini terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu Plaosan Lor (Utara) dan Plaosan Kidul (Selatan) yang memiliki bentuk dan struktur arsitektur yang hampir identik jika dilihat dari kejauhan.
Di Candi Plaosan Lor, kamu akan menemukan dua candi utama yang berdiri berdampingan, dikelilingi oleh 116 stupa perwara dan 50 candi perwara. Sementara itu, Candi Plaosan secara keseluruhan juga memiliki sejumlah bangunan perwara dengan bentuk unik — gabungan antara candi kecil dan stupa yang tertata rapi.
Keindahan Candi Plaosan tidak hanya terlihat dari sisi arsitektur dan sejarahnya, tetapi juga dari atmosfer tenangnya yang sangat cocok untuk wisata budaya dan refleksi. Yang menarik, candi ini kerap menjadi lokasi penyelenggaraan acara budaya tahunan, seperti pertunjukan tari-tarian dari berbagai daerah di Nusantara. Suasana candi yang sakral berpadu sempurna dengan semaraknya budaya tradisional dalam momen-momen tersebut.
Dengan keunikannya, Candi Plaosan menjadi destinasi yang memikat bagi para pecinta sejarah, arsitektur klasik, maupun wisatawan yang mencari suasana tenang dan estetis di tengah bentang budaya Jawa Tengah dan Yogyakarta.
5. Candi Kalasan – Keanggunan Arsitektur Buddha dengan Sentuhan Bajralepa

Candi Kalasan via wiipedia.org
Berlokasi di Desa Kalibening, Tirtomartani, Kabupaten Sleman, Candi Kalasan menjadi salah satu peninggalan Buddha tertua di Yogyakarta yang menyimpan nilai seni dan spiritualitas tinggi. Candi ini dikenal karena penggunaan Bajralepa, yaitu semacam lapisan plester halus yang menutupi ukiran batu pada dinding candi. Sentuhan Bajralepa memberikan kesan artistik yang khas, dan juga dapat dijumpai di Candi Sari, yang letaknya tidak jauh dari Kalasan.
Keunikan Bajralepa membuat Candi Kalasan tampil berbeda dari candi-candi lain di sekitarnya. Ornamen pada dinding luar candi menampilkan relung dengan ukiran dewa yang memegang bunga teratai, mencerminkan kuatnya pengaruh ajaran Buddha Mahayana pada masa itu.
Sebagian struktur asli memang telah dipugar untuk keperluan penelitian. Namun, beberapa bagian tidak bisa dikembalikan seperti semula karena hilangnya batu-batu asli. Meski begitu, nuansa sejarah dan keagungan candi ini tetap terasa kuat bagi siapa pun yang berkunjung.
Yang menarik, harga tiket masuk ke Candi Kalasan cukup terjangkau. Inilah yang menjadikannya destinasi favorit, khususnya bagi wisatawan yang ingin menikmati situs budaya tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Dengan suasana yang tenang dan kaya nilai sejarah, Candi Kalasan sangat cocok untuk disinggahi saat menjelajahi jalur candi di wilayah timur Yogyakarta.
6. Candi Sari – Vihara Kuno Tempat Para Bhiksu Menimba Ilmu
Candi Sari via wikipedia.org
Tak jauh dari kawasan Kalasan, kamu bisa menemukan Candi Sari—sebuah bangunan bercorak Buddha yang dulunya digunakan sebagai Vihara. Tempat ini berfungsi sebagai tempat tinggal sekaligus tempat belajar para bhiksu. Dari segi arsitektur, Candi Sari memiliki banyak kemiripan dengan Candi Plaosan, terutama pada relief dinding yang kaya ornamen dan bernilai seni tinggi.
Candi ini terletak di Desa Bendan, Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan. Karena itu, warga sekitar juga sering menyebutnya sebagai Candi Bendan. Bangunannya berbentuk persegi panjang dengan ukuran sekitar 17,30 x 10 meter. Meski tampak sederhana, Candi Sari tetap memancarkan aura keagungan masa lalu.
Letaknya sangat strategis, tidak jauh dari Candi Sambisari, Candi Kalasan, dan Candi Prambanan. Candi ini cocok kamu kunjungi dalam satu rangkaian wisata candi di wilayah timur Yogyakarta.
Bagi wisatawan yang datang berombongan atau bersama keluarga, memilih layanan sewa Hiace Jogja adalah pilihan yang bijak. Kendaraan yang luas dan nyaman memudahkanmu untuk menjelajahi beberapa candi sekaligus dalam sehari, tanpa perlu berganti transportasi atau khawatir soal akses jalan.
Jika kamu ingin menyusuri jejak spiritual Buddha di masa lalu, Candi Sari bisa menjadi titik singgah yang penuh makna dan kedamaian.
7. Candi Sambisari – Candi Hindu yang Terkubur dan Ditemukan Kembali

Candi Sambisari via jogja.tribunnews.com
Meskipun namanya terdengar mirip dengan Candi Sari, Candi Sambisari justru berasal dari aliran kepercayaan yang berbeda. Candi ini merupakan candi Hindu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, yang kini berdiri di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman.
Yang menarik, Candi Sambisari sempat terkubur di bawah tanah selama berabad-abad, hingga akhirnya ditemukan kembali oleh seorang petani pada tahun 1966. Setelah melalui proses penggalian dan rekonstruksi, candi ini kini bisa dinikmati dalam bentuk yang hampir utuh.
Kompleks candi ini memiliki ukuran sekitar 50 x 48 meter, terdiri dari satu candi utama yang dikelilingi oleh tiga candi perwara (pendamping). Struktur bangunannya yang berada lebih rendah dari permukaan tanah menciptakan kesan unik seolah pengunjung sedang “turun” ke masa lalu saat memasukinya.
Untuk menambah wawasan sejarah, tersedia juga ruang informasi di dekat area candi yang memajang berbagai foto proses ekskavasi dan rekonstruksi, memberikan gambaran bagaimana situs ini kembali ditemukan dan dirawat hingga menjadi destinasi budaya yang menarik seperti sekarang.
8. Candi Barong – Tempat Pemujaan Dewa Kemakmuran
via wikipedia.org
Candi Barong merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Medang yang bercorak Hindu. Dari atas bukit, pengunjung akan melihat panorama terbuka ke arah perbukitan dan persawahan, menciptakan suasana tenang dan memukau.
Untuk mencapai lokasi, kamu bisa naik bus Trans Jogja rute 1A atau 1B dan turun di halte Prambanan. Setelah itu, perjalanan kemudian dengan ojek, dokar, atau taksi menuju kawasan candi.
Berbeda dari kebanyakan candi Hindu, Candi Barong tidak memiliki bangunan utama. Komplek ini justru terdiri dari tiga teras bertingkat yang melambangkan tahapan spiritual. Candi ini berfungsi sebagai tempat pemujaan kepada Dewa Wisnu dan Dewi Laksmi, yang dalam budaya lokal juga dikenal sebagai Dewi Sri, dewi kemakmuran dan pertanian.
Struktur candi yang sederhana namun filosofis ini menyiratkan pentingnya keselarasan antara manusia, alam, dan spiritualitas dalam kehidupan masyarakat agraris kuno. Candi Barong juga menawarkan pengalaman wisata sejarah yang jauh dari hiruk pikuk, sangat cocok bagi pencinta budaya dan ketenangan.
9. Candi Sewu – Candi Buddha Megah yang Sarat Legenda dan Sejarah

Candi Sewu via wikipedia.org
Terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua di Pulau Jawa setelah Candi Borobudur. Meski namanya berarti “seribu candi”, jumlah sebenarnya tidak mencapai angka tersebut. Nama “Sewu” berasal dari legenda Loro Jonggrang, kisah cinta dan kutukan yang melegenda di tanah Jawa.
Berdiri pada masa Kerajaan Mataram Kuno, Candi Sewu menyuguhkan kompleks bangunan yang luas dan juga megah. Setiap pintu masuk ke kompleks ini dijaga oleh sepasang arca Dwarapala, yakni patung raksasa penjaga setinggi sekitar 2,3 meter, yang menambah kesan agung dan sakral dari tempat ini.
Jika kamu sempat mengunjungi Candi Sewu sebelum tahun 2006, kamu mungkin akan merasakan perbedaan besar. Gempa bumi besar pada Mei 2006 menyebabkan kerusakan cukup parah pada sejumlah struktur candi. Namun, berkat upaya restorasi yang intensif, sebagian besar kawasan kini telah dipulihkan.
Dengan harga tiket masuk hanya sekitar Rp10.000, kamu bisa menikmati keindahan arsitektur Buddha kuno yang penuh simbolisme. Kompleks ini juga sering menjadi tempat yang ideal untuk fotografi, eksplorasi budaya, hingga meditasi ringan.
10. Candi Gebang – Jejak Ganesha Tersembunyi di Pelosok Sleman

Candi Gebang via wikipedia.org
Terletak di Dusun Gebang, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, akses menuju Candi Gebang masih cukup menantang. Hal ini karena minimnya petunjuk arah. Tak jarang, pengunjung harus bertanya langsung kepada warga setempat agar tidak tersesat.
Candi Gebang merupakan candi Hindu yang memiliki ciri khas berupa puncak berbentuk lingga setinggi sekitar 8 meter. Lingga tersebut melambangkan kehadiran Dewa Siwa dalam ajaran Hindu. Menariknya, penemuan candi ini bermula dari ditemukannya patung Ganesha oleh warga sekitar pada November 1936. Penemuan itu memicu proses penggalian dan pemugaran.
Meski tidak sebesar Candi Prambanan, Candi Gebang tetap memiliki daya tarik tersendiri. Suasananya tenang dan sarat nuansa spiritual. Bagi pencinta sejarah dan petualangan, candi ini bisa menjadi destinasi yang menarik untuk melengkapi penelusuran jejak Hindu-Buddha di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Tips Berwisata Candi Jogja
Agar pengalaman menjelajahi berbagai candi di Yogyakarta semakin berkesan, berikut beberapa tips wisata candi Jogja yang bisa kamu terapkan:
-
Gunakan Pakaian yang Nyaman
Wisata ke candi biasanya mengharuskanmu berjalan kaki cukup jauh dan berada di area terbuka. Gunakan pakaian yang ringan, menyerap keringat, serta sepatu atau sandal yang nyaman. -
Bawa Topi, Kacamata, dan Air Minum
Sebagian besar candi berada di area terbuka tanpa banyak tempat berteduh. Untuk menghindari dehidrasi dan paparan matahari langsung, selalu siapkan air mineral, topi, dan kacamata hitam. -
Datang Lebih Pagi atau Menjelang Sore
Suasana pagi dan sore hari lebih sejuk, pencahayaan alami juga lebih bagus untuk fotografi. Beberapa candi bahkan tampak lebih cantik saat matahari terbit atau menjelang terbenam. -
Gunakan Transportasi yang Efisien
Karena jarak antar candi cukup berjauhan, apalagi jika ingin mengunjungi 5–10 candi dalam satu hari, kami menyarankan anda menggunakan layanan sewa Hiace Jogja Murah. Mobil ini luas, ber-AC, dan nyaman untuk rombongan keluarga, komunitas, atau trip bareng teman. -
Ambil Paket Wisata Candi Jogja
Kalau kamu tidak ingin repot menyusun rute sendiri, lebih praktis memilih paket wisata Jogja yang sudah mencakup kunjungan ke beberapa candi populer. Biasanya sudah termasuk transportasi, tiket masuk, bahkan pemandu wisata yang bisa menjelaskan sejarah tiap candi dengan detail. -
Hormati Aturan dan Lingkungan Sekitar Candi
Jangan panjat bangunan, jangan coret-coret dinding candi, dan selalu buang sampah pada tempatnya.
Yogyakarta bukan hanya soal Malioboro atau Gudeg, tapi juga kaya akan warisan budaya berupa candi-candi kuno nan memukau. Yuk, jelajahi semuanya dalam satu waktu dengan memilih paket wisata Jogja atau layanan sewa Hiace Jogja untuk kenyamanan maksimal. Liburan seru, edukatif, dan penuh makna bisa kamu rasakan dalam satu kali perjalanan!
Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.

Jurang Tembelan Mengarungi Lautan Awan Dengan Perahu
Seperti dalam dongeng-dongeng fiksi Mesir kuno, ternyata Yogyakarta juga memiliki mitologinya sendiri, bahkan sudah diterapkan dalam bentuk tempat wisata. Jurang Tembelan merupakan tempat wisata yang dimana kamu bisa mengarungi lautan awan dengan perahu kayu. Terdengar hiperbolis, namun memang begitulah adanya. Daya Tarik Wisata Jurang Tembelan Jurang Tembel... selengkapnya

Resto De Mangol – Makan Sambil Menikmati Sunset Jogja
Resto De Mangol merupakan obyek wisata baru yang berada di Jogja. Terletak di kawasan perbukitan Patuk Gunung Kidul, objek wisata yang berupa resto ini menawarkan keindahan alam landscape kota Jogja. Selain itu para pengunjung juga dapat menikmati sunset dari sebuah gardu pandang. Gardu Pandang De Mangol memang terkenal menjadi salah satu tempat wisata untuk... selengkapnya

The World Landmarks Merapi Park
Siapa bilang keliling dunia harus keluar banyak uang? Karena di Jogja kamu dapat mengunjungi miniatur landmark dari berbagai belahan dunia di satu tempat yang sama. The World Landmarks Merapi Park merupakan tempat wisata hits yang sudah buka sejak tahun 2017 lalu. Kini menjadi salah satu icon pariwisata Yogyakarta yang harus masuk dalam itinerary kalian. The... selengkapnya
Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
-
Hotline
081391417727 -
Whatsapp
081391417727 -
Messenger
sigit.afrianto -
Email
[email protected]